tag:blogger.com,1999:blog-48190079984878009312024-03-08T09:33:36.820-08:00Budidaya perikanan &PertanianAwinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-42973400851909221012011-06-08T19:25:00.001-07:002011-06-08T19:31:25.933-07:00Budidaya Ikan Koi<div id="fb_share_1" style="float: right; font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-left: 10px;"><a href="http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.rahasiakeluarga.com%2Fbudidaya-ikan-koi%2F&t=Budidaya%20Ikan%20Koi%20%7C%20Rahasia%20Keluarga&src=sp" name="fb_share" share_url="http://www.rahasiakeluarga.com/budidaya-ikan-koi/" style="color: #ff6600; text-decoration: none;" type="box_count"><span class="fb_share_size_Small fb_share_count_wrapper" style="float: left; position: relative;"><span class="fb_share_count_nub_top " style="background-image: url(http://static.ak.fbcdn.net/rsrc.php/v1/zU/r/bSOHtKbCGYI.png); background-repeat: no-repeat no-repeat; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: block; height: 7px; left: 7px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: absolute; top: 35px; width: 6px;"></span><span class="fb_share_count fb_share_count_top" style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-color: #b0b9ec; background-image: none; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat repeat; border-bottom-color: rgb(176, 185, 236); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(176, 185, 236); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(176, 185, 236); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(176, 185, 236); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #333333; display: block; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 22px; letter-spacing: -1px; line-height: 34px; margin-bottom: 7px; text-align: center;"><span class="fb_share_count_inner" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #e8ebf2; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; display: block;">36</span></span><span class="FBConnectButton FBConnectButton_Small" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #29447e; background-image: url(http://static.ak.fbcdn.net/images/connect_sprite.png); background-origin: initial; background-position: 0% -232px; background-repeat: no-repeat no-repeat; cursor: pointer; display: inline-block; font-size: 10px; line-height: 10px; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: initial; padding-bottom: 0px; padding-left: 1px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;"><span class="FBConnectButton_Text" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #5f78ab; background-image: url(http://static.ak.fbcdn.net/images/connect_sprite.png); background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(26, 53, 110); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-top-color: rgb(135, 154, 192); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: white; display: block; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 17px; margin-right: 1px; margin-top: 1px; padding-bottom: 3px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 2px; text-shadow: none;">Share</span></span></span></a></div><div style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"></div><div style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><img alt="" class="alignnone" height="350" src="http://www.koi-fish-expert.com/images/koi6.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-style: initial; border-top-width: 0px;" title="ikan koi" width="284" /></div><div style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan. Tentu saja bagi mereka yang benar-benar serius menekuninya. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air . Sungguh sebuah pemandangan yang istimewa bagi yang hobi memeliharanya.</div><div style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak memijahkan ikan koi adalah ketersediaan kolam, persediaan induk koi, penyediaan pakan benih, dan perlakuan seleksi yang ketat.</div><ul style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><li>Kolam Pemijahan</li>
</ul><div style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri.Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.<br />
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.<br />
Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.<br />
Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.<br />
Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.</div><ul style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><li>Seleksi Induk</li>
</ul><div style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Syarat utama induk adalah calon induk sudah matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif.<br />
Syarat lain fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga sisiknya. Gerakannya anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibandingkan jantan, perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. Jantan sebaliknya, lebih langsing dan perutnya rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.<br />
Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Jika seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dan takdisangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.<br />
Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induknya. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warnanya pekat. Pada saat seleksi benih, nantinya bisa dipilh mana yang bagus dan mana yang diafkir.</div><ul style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><li>Persiapan Kolam</li>
</ul><div style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalah kolam. Kolam dikeringkan dibawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.<br />
Telur koi menempel (adesif) sifatnya. Biasanya koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan telurnya. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar telur koi bisa selamat.<br />
Penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijahkan ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban yang diperlukan disesuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.<br />
Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diataskakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.<br />
Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi yang akan memijah. Selain kakaban, tempat penempel telur bisa juga menggunakan tanaman air seperti Hydrilla yang disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.</div><ul style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><li>Pelaksanaan Pemijahan</li>
</ul><div style="font-family: 'Century Gothic', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.<br />
Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur uyang jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Induk segera dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya.<br />
Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan.Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersenur. Cara kedua dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat lahan (kolam).<br />
Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.</div>Awinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-11453638466693699042011-06-08T19:17:00.000-07:002011-06-08T19:17:51.868-07:00budidaya ikan cupang<div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://mycupu.com/" style="color: #7f8e91; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: initial; text-decoration: underline;"><img alt="cara budidaya ikan cupang" class="alignleft size-medium wp-image-279" height="252" src="http://mycupu.com/wp-content/uploads/2010/05/cara-budidaya-ikan-cupang-300x252.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #555555; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(34, 34, 34); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(34, 34, 34); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(34, 34, 34); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(34, 34, 34); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; border-width: initial; display: inline; float: left; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 4px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;" title="cara budidaya ikan cupang" width="300" /></a><strong><span class="IL_AD" id="IL_AD2" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: bold !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">Cara</span> budidaya ikan cupang</strong> – untuk ikan cupang memang di <span class="IL_AD" id="IL_AD7" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">indonesia</span> sekarang ini ikan cupang banyak sekali peminatnya dan mereka juga ingin membudidayakannya dan ini membuat<span class="IL_AD" id="IL_AD6" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">pasar</span> ikan cupang menjadi sangat ramai, karena banyak sekali permintaan di pasaran untuk mendapatkan ikan cupang yang bagus dan unggul. Karena yang membeli ikan cupang juga mengikuti kontes untuk bisa masuk dan juara, mereka harus mempunyai ikan cupang yang sangat unggul untuk bisa menjadi pemenang kontes tersebut.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dan banyak juga orang yang ingin memanfaatkan pasar ikan cupang, dengan <span class="IL_AD" id="IL_AD8" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">modal</span> sedikit mereka memberanikan diri untuk bisa membudidayakan ikan cupang yang memenuhi pasar.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dan banyak juga yang berniat budidaya ikan cupang tetapi mereka kurang tau bagaimana carabudidaya ikan cupang yang benar dan bisa memenuhi pasar lokal ikan cupang.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Untuk itu lah anda bisa melihat di bawah ini bagaimana cara budidaya ikan cupang yang unggul untuk bisa memenuhi pemasaran sekarang ini.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Untuk budidaya ikan cupang membutuhkan 5 <span class="IL_AD" id="IL_AD10" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">meter</span> persegi. Dan bisa anda lakukan dengan di taruk di atas dek rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Wadah Budidaya</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu <span class="IL_AD" id="IL_AD11" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">besar</span> yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ciri-ciri khusus</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Umur ± 4 bulan<br />
Bentuk <span class="IL_AD" id="IL_AD1" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">badan</span> dan siripnya panjang dan berwarna indah.<br />
Gerakannya agresif dan lincah.<br />
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ciri-ciri ikan betina :</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Umur telah mencapai +- 4 bulan<br />
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.<br />
Gerakannya lambat.<br />
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.<br />
kondisi badan sehat.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pemijahan dan perawatan ikan</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.<br />
2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 – 30 Cm.<br />
3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.<br />
4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa <span class="IL_AD" id="IL_AD4" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">saja</span>.<br />
5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.<br />
6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.<br />
7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pembesaran anak</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan <span class="IL_AD" id="IL_AD12" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">media</span> yang lebih besar untuk tempat pembesaran.<br />
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.<br />
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.<br />
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.<br />
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah <span class="IL_AD" id="IL_AD3" style="background-attachment: scroll !important; background-clip: initial !important; background-color: transparent !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: 0% 50%; background-repeat: repeat repeat !important; border-bottom-color: rgb(0, 0, 102) !important; border-bottom-style: dotted !important; border-bottom-width: 1px !important; color: rgb(0, 0, 102) !important; cursor: pointer !important; display: inline !important; float: none !important; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif !important; font-size: 12px !important; font-style: normal !important; font-weight: normal !important; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; position: static;">usia</span> 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.</div><div style="color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bagaiaman mudah bukan untuk bisa budidaya ikan cupang ini, memang untuk budidaya ikan cupang membutuhkan ketelatenan untuk bisa mendapatkan ikan cupang jenis</div>Awinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-12191693832072897742011-03-29T23:55:00.001-07:002011-03-29T23:56:08.925-07:00fash Handphone Tanpa BOX<div class="MsoNormal">Pertumbuhan servis handphone baik resmi maupun tidak resmi berjalan seiring makin banyaknya handphone yang digunakan konsumen. Dua-duanya memiliki pasar tersendiri. Buat konsumen yang maunya aman, pilihannya mungkin ke servis resmi. Tapi, buat yang maunya cepat selesai dan murah, servis tidak resmi pilihannya. Nah, kini mulai berkembang servis yang dilakukan sendiri. Tidak perlu lagi datang ke tempat servis. Makin tersebarnya software flasher berbagai jenis handphone di dunia maya memudahkan orang untuk mencoba memperbaiki handphone-nya sendiri.</div><div class="MsoNormal">Para pengembang hardware maupun software juga tidak kenal lelah melakukan inovasi, termasuk melakukan cara yang beresiko. Biasanya flash cuma bisa dilakukan dengan menggunakan box flashing. Kini beberapa merek dan tipe handphone bisa di-flash tanpa harus membeli box atau dongle. Cukup menggunakan kabel data standart yang biasanya disertakan pada penjualan handphone atau kabel data aksesoris dengan harga relatif murah.</div><div class="MsoNormal">Artinya, kalau orang awam bisa menyerap pengetahuan dan keterampilan tersebut, berarti setiap orang bisa melakukan servis sendiri kalau terjadi kerusakan pada software yang masih tergolong ringan. Handphone yang bisa di-Flashing sendiri diantaranya deretan handphone Nokia BB5, yaitu 3250, 5500, 6125, 6126, 6131, 6136, 6233, 6234, 6270, 6280, 6282, 6630, 6680, 6681, 6682, 7370, E50, E60, E61, E62, E70, N70, N71, N72, N73, N80, N90, dan N91. Juga, beberapa handphone CDMA.</div><div class="MsoNormal">Perangkat yang dibutuhkan adalah komputer dengan processor Pentium III atau di atasnya serta sistem operasi Windows XP SP2. Sudah barang tentu dibutuhkan software flashing. Nah, karena sebenarnya software ini digunakan teknisi resmi Nokia, maka flasher berusaha melakukan inovasi dengan membuat crack-nya. Paket software yang bisa melakukan flashing tanpa box bisa kamu download dari internet. Adapun paket software yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal">1. Nokia Diego 3.70 Sp2.msi</div><div class="MsoNormal">2. Nokia_Connectivity_Cable_Driver_6_80_5_1_eng_uk.msi</div><div class="MsoNormal">3. Phoenix_Service_SW_2006_20_9_148.exe</div><div class="MsoNormal">4. Dongle Phoenix 2006 Crack.exe</div><div class="MsoNormal">Selanjutnya adalah melakukan instalasi software-software di atas. Perhatikan betul langkah-langkah yang telah diberikan. Soalnya, masalah sering timbul bukan pada proses flashing, melainkan pada proses instalasi software yang sering gagal.</div><div class="MsoNormal">Adapun urutan instalasi-nya sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal">- Install Nokia Diego 3.07 Sp2.msi. Sama seperti peng-install aplikasi lainnya, cukup dengan menekan Next sampai proses selesai.</div><div class="MsoNormal">- Install Phoenix_Service_SW_2006_20_9_148.exe.</div><div class="MsoNormal">- Siapkan instalasi crack-nya. Tapi jangan memulai proses instalasi sebelum muncul pesan “Installation cannot continue without dongle”. Kemudian, klik Retry pada proses instalasi.</div><div class="MsoNormal">- Pastikan penulisan file DLL yang dilakukan crack tertulis pada folder windows/system32.</div><div class="MsoNormal">- Booting ulang komputer.</div><div class="MsoNormal">- Install Nokia Cable Driver.</div><div class="MsoNormal">Flashing</div><div class="MsoNormal">Proses flashing mengandung risiko kerusakan temporer atau permanen. Makanya, harus memperhatikan hal-hal di bawah ini :</div><div class="MsoNormal">- Backup semua data yang berada di handphone ke kartu memori.</div><div class="MsoNormal">- Pastikan baterai dalam kondisi penuh.</div><div class="MsoNormal">- Keluarkan kartu memori dan SIM card.</div><div class="MsoNormal">Hal lain yang perlu diperhatikan dalam proses flashing ini yaitu jangan sekali-kali mencabut kabel saat proses flash berlangsung dan men-downgrade versi firmware pada handphone. Downgrade versi firmware bisa dilakukan APE Flashing dengan USF3 Box. Kalau handphone jadi matot karena kesalahan diatas, maka harus dilakukan FBUS Flashing yang memerlukan box lain. Ini tidak bisa dilakukan dengan solusi flashing seperti ini.</div><div class="MsoNormal">Proses dimulai dengan menjalankan Phoenix. Saat pertama kali menjalankan software, akan diminta memasukkan informasi pengguna. Hal yang dilakukan dengan menggunakan software Phoenix adalah untuk flashing Nokia generasi baru BB5 yang menggunakan kabel DKU2. Koneksinya menggunakan DKU5 yang mampu melakukan kalibrasi Nokia CDMA seperti Unlock, Tuning Signal, Setting Channel Frekuensi, Edit PRL (Preferred Roaming List handphone inject), Phone Information, dan lainnya.</div><div class="MsoNormal">Untuk menggunakan kabel DKU5, pada drive-nya harus di-install terlebih dahulu. Tapi, kabel DKU2 tidak perlu install driver, karena sejenisnya straight cable (penghubung). Setelah itu, perhatikan Device Manager pada COM berapa DKU5 terpasang. Kemudian, pilih File>Manage Connections>New>, lalu pilih Media DKU5, pilih Manual Setup dan tentukan COM di mana DKU2 tidak perlu menentukan COM penginstalan. Kesalahan penginstalan COM DKU5 akan menyebabkan handphone yang terpasang tidak bisa terdeteksi dengan baik.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Bila tahap pengaturan koneksi telah dilakukan dengan benar, langkah selanjutnya yaitu menghubungkan handphone ke komputer menggunakan kabel. Dicontohkan dengan melakukan flashing pada handphone BB5.</div><div class="MsoNormal">Handphone BB5 yang telah dihubungkan ke komputer dalam keadaan Offline Mode akan dideteksi sebagai perangkat baru yang ditemukan. Secara otomatis akan terinstal sendiri driver-driver yang diperlukan. Pilih File>Scan Products, maka di bawah ini akan muncul versi software handphone terkoneksi.</div><div class="MsoNormal">Kemudian klik Flashing>SW Update, maka akan muncul jendela baru Software Update. Handphone akan terdeteksi secara otomatis. Sebelum melakukan proses flashing, perlu memilih firmware yang akan dipakai. Biasanya firmware oleh para flasher di-share pada forum-forum flasher dalam negeri maupun luar negeri.</div><div class="MsoNormal">Ada dua cara, yaitu memilih Product Code-nya saja dan Image File (MCU) serta PPM File secara otomatis akan terpilih. Pilihan kedua, memilih secara manual Image File serta PPM File (Paket Bahasa). Dalam hal ini kita memilih Product Code 0522048 Indonesia Silver Blue dengan PPM File v36 yang pasti terdapat Bahasa Indonesia karena handphone ditujukan untuk Indonesia.</div><div class="MsoNormal">Setelah pemilihan firmware, perhatikan Flash Type. Terdapat pilihan :</div><div class="MsoNormal">- Restore User Data : Setelah flashing, data yang ada di handphone akan dikembalikan seperti sedia kala.</div><div class="MsoNormal">- Product as Manufactured: Data-data pada handphone akan dihapus, sehingga kondisi memori handphone akan seperti baru.</div><div class="MsoNormal">Pilihan pertama digunakan kalau handphone tidak ada masalah apa-apa, ingin upgrade saja. Pilihan kedua digunakan untuk perbaikan masalah pada handphone. Kalau kartu memori masih ada didalam slot, data-data tidak ikut terhapus.</div><div class="MsoNormal">Langkah berikutnya klik tombol Start, maka proses flashing akan berjalan dengan sendirinya. Tunggu sampai proses selesai. Handphone akan normal kembali dengan firmware yang telah ter-upgrade.</div><div class="MsoNormal">Proses flashing ini bertujuan untuk meng-upgrade firmware handphone serta menambah bahasa pada menu yang digunakan kalau sebelumnya tidak ada bahasa yang dikehendaki.</div>Awinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-12486862512367065112011-03-29T23:45:00.001-07:002011-03-29T23:56:26.208-07:00Masalah Tv protect<div class="MsoNormal">Tips ini saya bahas karena banyak sekali pertanyaan yang masuk mengenai masalah pada sistem proteksi tv.Biar dapat di baca oleh semua penanya,maka makalah ini saya susun tersendiri agar dapat lebih memahami kondisi bagaimana sebenarnya jika tv terprotek oleh sistem,dan bukan stanby karena ada kerusakan hardware/komponen.</div><div class="MsoNormal">Satu patokan bahwa pesawat TV berada pada status “protek ” adalah jika tv mau menyala(sebentar) dan kembali ke posisi standby.( sistem “membaca” dulu semua keadaan blok secara fungsional dan mendeteksi parameter masing-masing blok untuk disamakan dgn standard yg diisi didalam IC memory).Karena kalau baru dinyalakan tv hanya diam di posisi standby,mungkin disebabkan rangkaian regulator yang tidak normal atau juga tegangan untuk horisontalnya tidak ada ( karena TR HOR. short).</div><div class="MsoNormal">Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal">Nyala led berwarna merah (standby) terus berubah menjadi hijau (start) dan kembali ke posisi merah,sistem gagal untuk start ( protek )</div><div class="MsoNormal">Nyala led merah dan kemudian berkedip,ada kerusakan blok ( vertikal/audio/horisontal) maka sistem akan mem-protek.</div><div class="MsoNormal">Nyala led berubah warna (kuning) EEprom atau IC memory error atau corrupt ( kehilangan data).ganti atau bisa di setting ulang.</div><div class="MsoNormal">Nyala led merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya perintah ‘on’ di IC memory.keadaan ini bisa di atasi dengan me-reset IC memory ( reset menu code).</div><div class="MsoNormal">Salah satu cara kita dapat men-skip (melewat posisi protek ) adalah:</div><div class="MsoNormal">Pastikan semua tegangan dari power supply normal,baik untuk horisontal (115V) IC program (5) audio,vertikal(jika dari regulator) ,IC HOR.oscillator dan tegangan untuk trafo driver horisontal.</div><div class="MsoNormal">Karena sarat utama agar tv dapat menyala adalah :tegangan B+,tegangan ke IC osilator horisontal ( 5v-8v),tegangan untuk IC program dan memory,serta tegangan untuk driver horisontal.Sinyal dari oscillator horisontal adalah jantung utama untuk menggerakan fungsi Flyback dan ini wajib ada.</div><div class="MsoNormal">Pastikan semua tegangan ini ada,jika tidak anda harus memberinya secara manual ( external )</div><div class="MsoNormal">Cara lain agar kita dapat “melihat” sumber penyebab protek adalah:</div><div class="MsoNormal">Memberi tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan menggunakan trafo !ampere sebesar 6 Volt.Dengan maksud agar kondisi crt sudah panas (ready) ketika tv baru dinyalakan pertamakali.Putuskan dulu jalur tegangan asli heater dari flyback. Sehingga tampilan di layar CRT dapat kita lihat meski hanya sesaat.</div><div class="MsoNormal">Nyalakan dulu trafo nya sebentar untuk memanaskan filament,terus nyalakan tv dan segera anda lihat kondisi tampilan di layar, apakah hanya garis vertikal ,apakah hanya blank atau ada gambar tanpa sinkronisasi dan lain sebagainya.</div><div class="MsoNormal">Minimal anda sudah dapat menduga sumber kerusakan pada “pasien” anda dan “mereka” pun sudah sangat siap untuk anda operasi dalam waktu secepat mungkin. Tips ini saya bahas karena banyak sekali pertanyaan yang masuk mengenai masalah pada sistem proteksi tv.Biar dapat di baca oleh semua penanya,maka makalah ini saya susun tersendiri agar dapat lebih memahami kondisi bagaimana sebenarnya jika tv terprotek oleh sistem,dan bukan stanby karena ada kerusakan hardware/komponen.</div><div class="MsoNormal">Satu patokan bahwa pesawat TV berada pada status “protek ” adalah jika tv mau menyala(sebentar) dan kembali ke posisi standby.( sistem “membaca” dulu semua keadaan blok secara fungsional dan mendeteksi parameter masing-masing blok untuk disamakan dgn standard yg diisi didalam IC memory).Karena kalau baru dinyalakan tv hanya diam di posisi standby,mungkin disebabkan rangkaian regulator yang tidak normal atau juga tegangan untuk horisontalnya tidak ada ( karena TR HOR. short).</div><div class="MsoNormal">Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal">Nyala led berwarna merah (standby) terus berubah menjadi hijau (start) dan kembali ke posisi merah,sistem gagal untuk start ( protek )</div><div class="MsoNormal">Nyala led merah dan kemudian berkedip,ada kerusakan blok ( vertikal/audio/horisontal) maka sistem akan mem-protek.</div><div class="MsoNormal">Nyala led berubah warna (kuning) EEprom atau IC memory error atau corrupt ( kehilangan data).ganti atau bisa di setting ulang.</div><div class="MsoNormal">Nyala led merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya perintah ‘on’ di IC memory.keadaan ini bisa di atasi dengan me-reset IC memory ( reset menu code).</div><div class="MsoNormal">Salah satu cara kita dapat men-skip (melewat posisi protek ) adalah:</div><div class="MsoNormal">Pastikan semua tegangan dari power supply normal,baik untuk horisontal (115V) IC program (5) audio,vertikal(jika dari regulator) ,IC HOR.oscillator dan tegangan untuk trafo driver horisontal.</div><div class="MsoNormal">Karena sarat utama agar tv dapat menyala adalah :tegangan B+,tegangan ke IC osilator horisontal ( 5v-8v),tegangan untuk IC program dan memory,serta tegangan untuk driver horisontal.Sinyal dari oscillator horisontal adalah jantung utama untuk menggerakan fungsi Flyback dan ini wajib ada.</div><div class="MsoNormal">Pastikan semua tegangan ini ada,jika tidak anda harus memberinya secara manual ( external )</div><div class="MsoNormal">Cara lain agar kita dapat “melihat” sumber penyebab protek adalah:</div><div class="MsoNormal">Memberi tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan menggunakan trafo !ampere sebesar 6 Volt.Dengan maksud agar kondisi crt sudah panas (ready) ketika tv baru dinyalakan pertamakali.Putuskan dulu jalur tegangan asli heater dari flyback. Sehingga tampilan di layar CRT dapat kita lihat meski hanya sesaat.</div><div class="MsoNormal">Nyalakan dulu trafo nya sebentar untuk memanaskan filament,terus nyalakan tv dan segera anda lihat kondisi tampilan di layar, apakah hanya garis vertikal ,apakah hanya blank atau ada gambar tanpa sinkronisasi dan lain sebagainya.</div><div class="MsoNormal">Minimal anda sudah dapat menduga sumber kerusakan pada “pasien” anda dan “mereka” pun sudah sangat siap untuk anda operasi dalam waktu secepat mungkin. Tips ini saya bahas karena banyak sekali pertanyaan yang masuk mengenai masalah pada sistem proteksi tv.Biar dapat di baca oleh semua penanya,maka makalah ini saya susun tersendiri agar dapat lebih memahami kondisi bagaimana sebenarnya jika tv terprotek oleh sistem,dan bukan stanby karena ada kerusakan hardware/komponen.</div><div class="MsoNormal">Satu patokan bahwa pesawat TV berada pada status “protek ” adalah jika tv mau menyala(sebentar) dan kembali ke posisi standby.( sistem “membaca” dulu semua keadaan blok secara fungsional dan mendeteksi parameter masing-masing blok untuk disamakan dgn standard yg diisi didalam IC memory).Karena kalau baru dinyalakan tv hanya diam di posisi standby,mungkin disebabkan rangkaian regulator yang tidak normal atau juga tegangan untuk horisontalnya tidak ada ( karena TR HOR. short).</div><div class="MsoNormal">Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal">Nyala led berwarna merah (standby) terus berubah menjadi hijau (start) dan kembali ke posisi merah,sistem gagal untuk start ( protek )</div><div class="MsoNormal">Nyala led merah dan kemudian berkedip,ada kerusakan blok ( vertikal/audio/horisontal) maka sistem akan mem-protek.</div><div class="MsoNormal">Nyala led berubah warna (kuning) EEprom atau IC memory error atau corrupt ( kehilangan data).ganti atau bisa di setting ulang.</div><div class="MsoNormal">Nyala led merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya perintah ‘on’ di IC memory.keadaan ini bisa di atasi dengan me-reset IC memory ( reset menu code).</div><div class="MsoNormal">Salah satu cara kita dapat men-skip (melewat posisi protek ) adalah:</div><div class="MsoNormal">Pastikan semua tegangan dari power supply normal,baik untuk horisontal (115V) IC program (5) audio,vertikal(jika dari regulator) ,IC HOR.oscillator dan tegangan untuk trafo driver horisontal.</div><div class="MsoNormal">Karena sarat utama agar tv dapat menyala adalah :tegangan B+,tegangan ke IC osilator horisontal ( 5v-8v),tegangan untuk IC program dan memory,serta tegangan untuk driver horisontal.Sinyal dari oscillator horisontal adalah jantung utama untuk menggerakan fungsi Flyback dan ini wajib ada.</div><div class="MsoNormal">Pastikan semua tegangan ini ada,jika tidak anda harus memberinya secara manual ( external )</div><div class="MsoNormal">Cara lain agar kita dapat “melihat” sumber penyebab protek adalah:</div><div class="MsoNormal">Memberi tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan menggunakan trafo !ampere sebesar 6 Volt.Dengan maksud agar kondisi crt sudah panas (ready) ketika tv baru dinyalakan pertamakali.Putuskan dulu jalur tegangan asli heater dari flyback. Sehingga tampilan di layar CRT dapat kita lihat meski hanya sesaat.</div><div class="MsoNormal">Nyalakan dulu trafo nya sebentar untuk memanaskan filament,terus nyalakan tv dan segera anda lihat kondisi tampilan di layar, apakah hanya garis vertikal ,apakah hanya blank atau ada gambar tanpa sinkronisasi dan lain sebagainya.</div><div class="MsoNormal">Minimal anda sudah dapat menduga sumber kerusakan pada “pasien” anda dan “mereka” pun sudah sangat</div><div class="MsoNormal"> siap untuk anda operasi dalam waktu secepat mungkin. <span style="mso-no-proof: yes;"><img height="187" src="file:///C:\Users\wink\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg" v:shapes="Picture_x0020_1" width="320" /></span></div><div class="MsoNormal">Polytron Tv Setting Manuals </div><div class="MsoNormal">Diva TV Polytron with case there is broadcast. First tv program did not re .. er tv transmitter was not one who looks nowhere.</div><div class="MsoNormal">after it did not take the conclusions of damaged in tuner. Tv Tuner type PLL is used 5volt. after my test turned out normal voltage. B + 5 Volts exist. AGC's. There are also 33 volt. I immediately change the new tuner. after that the program did not come back .... uh apparently remained as usual. There is not sticking its broadcast.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">This is the parameter shetting TV Polytron diva. To enter service kemenu tv stanby position - press menu until tv diremot flame - the input code --- 1206 1014 1013 --- --- 1207 to store the press menu.</div><div class="MsoNormal"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">KODE 1013</span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">H - SHIFT 6<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div><div class="MsoNormal">H - BROW 4</div><div class="MsoNormal">H - PARA 7</div><div class="MsoNormal">S - COR 27</div><div class="MsoNormal">V - LIN 15</div><div class="MsoNormal">B - DRIV 80</div><div class="MsoNormal">G - DRIV 50</div><div class="MsoNormal">B - CUT 167</div><div class="MsoNormal">G - CUT 32</div><div class="MsoNormal">R - CUT 10</div><div class="MsoNormal">V - AMP 38</div><div class="MsoNormal">V - CENT 16</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">KODE 1014</span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">AGC GAIN 44</div><div class="MsoNormal">OPTION 0 01001011</div><div class="MsoNormal">OPTION 1 01001000</div><div class="MsoNormal">OPTION 2 00011001</div><div class="MsoNormal">OPTION 3 00001101</div><div class="MsoNormal">H - OSD 17</div><div class="MsoNormal">V - OSD 20</div><div class="MsoNormal">V - SHIFT 0</div><div class="MsoNormal">U - BLK 5</div><div class="MsoNormal">V - BLK 5</div><div class="MsoNormal">BRTS 4</div><div class="MsoNormal">Y - DELAY 7</div><div class="MsoNormal">WBBRI 70</div><div class="MsoNormal">WBCON 100</div><div class="MsoNormal">WBCOL 50</div><div class="MsoNormal">LO AGC 38</div><div class="MsoNormal">HI AGC 39</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">KODE 1207</span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">CTS 16</div><div class="MsoNormal">FS-SLV 92</div><div class="MsoNormal">FS-CTR 136</div><div class="MsoNormal">FS-BVL 1</div><div class="MsoNormal">FS-BVH 2</div><div class="MsoNormal">FS-BUH 8</div><div class="MsoNormal">FS-LOMIN 42</div><div class="MsoNormal">FS-HIMIN 6</div><div class="MsoNormal">FS-LOVL 100</div><div class="MsoNormal">FS-HIVL 14</div><div class="MsoNormal">FS-LOVH 100</div><div class="MsoNormal">FS-HIVH 36</div><div class="MsoNormal">FS-LOUH 58</div><div class="MsoNormal">FS-HIUH 71</div><div class="MsoNormal">STEP TV 40</div><div class="MsoNormal">SHP-PAR 75</div><div class="MsoNormal">SS 100 10101101</div><div class="MsoNormal">SS 80 10101000</div><div class="MsoNormal">SS 60 11011110</div><div class="MsoNormal">SS 40 01010100</div><div class="MsoNormal">SS 20 01001010</div><div class="MsoNormal">SS 0 01000000</div><div class="MsoNormal">F-LIM HI 56</div><div class="MsoNormal">F- LIM LO 30</div><div class="MsoNormal">ALGO 1</div><div class="MsoNormal">BOST H 69</div><div class="MsoNormal">BOST L 35</div><div class="MsoNormal">DIV 4</div><div class="MsoNormal">IF-MIN 76</div><div class="MsoNormal">IFMAX 116</div><div class="MsoNormal">RF-MAX 45</div><div class="MsoNormal">BOSTER 11000010</div><div class="MsoNormal"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">KODE 1206</span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">SCNT 10</div><div class="MsoNormal">CNTX 127</div><div class="MsoNormal">CNTC 64</div><div class="MsoNormal">CNTN 0</div><div class="MsoNormal">CNTD 127</div><div class="MsoNormal">BRTX 42</div><div class="MsoNormal">BRTC 76</div><div class="MsoNormal">BRTN 32</div><div class="MsoNormal">COLX 80</div><div class="MsoNormal">COLC 58</div><div class="MsoNormal">COLN 13</div><div class="MsoNormal">COLP 58</div><div class="MsoNormal">COLD 61</div><div class="MsoNormal">TNTX 61</div><div class="MsoNormal">TNTC 66</div><div class="MsoNormal">TNTN 40</div><div class="MsoNormal">ST3 28</div><div class="MsoNormal">SV3 34</div><div class="MsoNormal">ST4 28</div><div class="MsoNormal">SV4 34</div><div class="MsoNormal">SVD 25</div><div class="MsoNormal">SHPX 29</div><div class="MsoNormal">SHPN 10</div><div class="MsoNormal">ASSH 6</div><div class="MsoNormal">ABCL 00000001</div><div class="MsoNormal">DCBS 00000111</div><div class="MsoNormal">OSDA 00000010</div><div class="MsoNormal">NOIS 00001111</div><div class="MsoNormal">NDCT 31</div><div class="MsoNormal">FLG 0 01000100</div><div class="MsoNormal">FLG 1 00000000</div><div class="MsoNormal">SVM 00010000</div><div class="MsoNormal">VBKL 00000000</div><div class="MsoNormal">VCD 0 00011010</div><div class="MsoNormal">VCD 1 00000001</div><div class="MsoNormal">VL 1 37</div><div class="MsoNormal">VL 50 95</div><div class="MsoNormal">T COL 10001011</div><div class="MsoNormal">B COL 01110101</div><div class="MsoNormal">ST BG 2</div><div class="MsoNormal">ST I 2</div><div class="MsoNormal">ST DK 2</div><div class="MsoNormal">ST M 2</div><div class="MsoNormal">SSBG 00001110</div><div class="MsoNormal">SS I 00001110</div><div class="MsoNormal">SS DK 00001110</div><div class="MsoNormal">SS M 00000001</div><div class="MsoNormal">SYNC 10000010</div><div class="MsoNormal">HSFC 10000100</div><div class="MsoNormal">ALC 3</div><div class="MsoNormal">VOLCP 73</div><div class="MsoNormal">MUTT 55</div><div class="MsoNormal">TINTPAL 58</div><div class="MsoNormal">DMP 0</div><div class="MsoNormal">NCOMB ON</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Awinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-31379659285932880712011-03-29T23:40:00.001-07:002011-03-29T23:44:08.893-07:00Budidaya Burung Kacer<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-hKtnMeiqrkU/TZLQhyNXdoI/AAAAAAAAAFI/uOJCNB5TP5U/s1600/burung+kacer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-hKtnMeiqrkU/TZLQhyNXdoI/AAAAAAAAAFI/uOJCNB5TP5U/s1600/burung+kacer.jpg" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">PENDAHULUAN <br />
Burung kacer atau Magpie Robin yang populer di Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang sering disebut kacer jawa (Copsychus sechellarum) dan kacer poci (Copsychus saulari) satau kacer sekoci yang sering disebut kacer sumatra. Burung ini memang masih berkerabat yakni sama-sama dalam genus Copsychus.<br />
Perbedaan keduanya yang menyolok hanyalah pada warna bulu hitam-putih. Copsychus sechellarum atau kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Sementara itu burung yang sangat mirip dengan kacer poci atau kacer sumatra adalah kacer madagaskar (Copsychus albospecularis).<br />
<br />
<br />
Habitat<br />
Seperti disebutkan di atas, kacer terdiri dari 3 species, yakni Copsychus saularis, Copsychus sechellarum dan Copsychus albospecularis. Khusus untuk Copsychus saularis (Oriental Magpie Robin) ini terdiri dari 9 subspecies, yaitu:<br />
Kacer poci <br />
1. saularis, (Thailand, India, Nepal, Malaysia, Indonesia)<br />
2. andamanensis, (Kep. Andaman)<br />
3. musicus, (Peninsular, Malaysia, Thailand)<br />
4. prosthopellus, (Hainan-China)<br />
5. erimelas (India ke Indochina),<br />
6. pluto (Sabah - Malaysia, Borneo - Indonesia),<br />
7. ceylonensis (India, Srilanka),<br />
8. adamsi (Sabah - Malaysia, Borneo - Indonesia),<br />
9. mindanensis (Mindanao - Philippines).<br />
Kacer sumatera atau kacer poci mempunyai warna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan bagian luar ekor. Sedangkan warna putih berada pada dada, perut dan ekor bagian dalam. Penyebaran mulai China, India, Nepal, Thailand, Indochina, Filipina, Malaysia dan Indonesia.<br />
Kacer hitam atau sering disebut kacer jawa<br />
Memiliki suara yang keras, nyaring dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil membuka ekor serta mengeluarkan suara kicauan yang merdu. Burung ini sangat menyukai udara panas.<br />
Kacer hitam (Copsychus sechellarum) atau Seychelles Magpie Robin penyebarannya mulai dari Seychelles (Afrika), Jawa dan Kalimantan (Indonesia). Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih. Kemampuan berkicau sangat baik dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil memainkan ekor. Volume suara sedang. Jenis ini juga sangat suka dengan udara panas.<br />
Kacer madagaskar<br />
Sementara itu kacer madagaskar atau Madagascar Magpie Robin (Copsychus albospecularis) terdiri dari dari 3 subspecies, yakni pica, albospecularis dan inexpectatus. Seluruh subspecies Copsychus albospecularis ini tersebar di wilayah Madagascar Afrika.<br />
Bagian leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam kebiru-biruan. Kemampuan berkicaunya tidak kalah dari kedua sepupunya C. saularis dan C. sechellarum.<br />
Selain dari ketiga species di atas, ada satu jenis kacer lagi yang beredar di kalangan pedagang dan pemilik burung kacer, yaitu Kacer Blorok. Jenis ini menurut anggapan kebanyakan orang maupun peneliti adalah merupakan hasil perkawinan silang yang terjadi di alam, antara Kacer Hitam Putih (C. saularis) dengan Kacer Hitam (C. sechellarum).<br />
Ciri jantan dan betina<br />
Secara fisik, jantan dan betina burung kacer mudah dibedakan terutama yang sudah dewasa. Pada jantan, bulu hitam pada kepala dan dada mengkilat, sementara yang betina berwarna abu-abu.<br />
Sementara untuk usia trotolan, maka semburat warna hitam pada jantan sudah terlihat meski hanya pada satu dua bulu, sementara trotolan betina hanya warna gelap atau hitam pudar cenderung abu-abu.<br />
Cara memilih burung kacer yang baik<br />
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bakalan pada burung kacer.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Jika pilihan untuk kicauan, tentunya yang berkelamin jantan, dengan ciri warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras.<br />
<br />
Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.<br />
<br />
Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik..<br />
<br />
Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.<br />
<br />
Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.<br />
<br />
Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.<br />
<br />
Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Cara perawatan burung kacer<br />
Tempat: burung kacer bisa dipelihara dengan sangkar kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat dengan diameter 40 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dua bersilang dengan diameter masing-masing 1,5 cmdari bahan cabang kayu asam. Pilih kayu dengan permukaan kulit yang agak kasar tetapi tidak tajam sehingga bisa untuk mengasah paruh agar tidak runcing. Untuk perawatan harian, kacer tidak perlu dikerodng dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan.<br />
Pakan: Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D<br />
<br />
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.<br />
Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis merah adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.<br />
<br />
Makanan dan extra fooding yang sesuai untuk burung kacer<br />
Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung kacer. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.<br />
EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung kacer yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.<br />
Perawatan dan setelan burung kacer mabung<br />
Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.<br />
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.<br />
Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).<br />
Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.<br />
Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.<br />
Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.<br />
Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).<br />
Pola perawatan kacer masa mabung:<br />
Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.<br />
Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.<br />
Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu<br />
Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu..<br />
Lakukan pemasteran <br />
Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.<br />
<br />
Email This</div>Awinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-71667554901532620802011-03-29T23:36:00.001-07:002011-03-29T23:44:08.900-07:00Budidaya Burung Anis Merah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-aCeMkN_azpo/TZLP1N0Jt9I/AAAAAAAAAFE/SQOlT2gj9ZU/s1600/burung+anis+merah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-aCeMkN_azpo/TZLP1N0Jt9I/AAAAAAAAAFE/SQOlT2gj9ZU/s1600/burung+anis+merah.jpg" /></a></div><br />
PENDAHULUAN <br />
Perawatan anis merah bakalan Saat ini banyak problem yang dialami para kicaumania berkaitan dengan perawatan anakan anis merah atau anis merah bakalan. Banyak sudah tips diberikan, namun ini ada tanya jawab di Agrobis Burung yang kiranya bisa menjadi salah satu referensi untuk Anda. Pertanyaan disampaikan Maulana Azhar dari Jombang.<br />
“Saya memelihara 2 ekor bakalan anis merah, yang menurut penjualnya burung tersebut berjenus kelamin jantan. Burung saya pelihara dengan voor dengan stelan jangkrik 3 ekor di pagi hari dan 3 ekor di sore hari.<br />
Hingga kini (sekitar 7 bulan) kedua burung tersebut hanya ngriwik saja, bahkan salah satunya kalau saya dekati sering ngeper-ngeper.<br />
Menurut teman saya, burung yang ngeper tersebut berjenis kelamin betina, sehingga tidak akan dapat berkicau atau bergoyang.<br />
Bagaimanakah perawatan burung anis merah yang benar sejak bakalan agar burung tersebut dapat cepat berkicau dan bergoyang. Apalah artinya punya burung anis merah yang tidak bisa bergoyang.”<br />
Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah bahwa Budidaya burung anis merah bersifat monomorphisme, sehingga penampilan fisik antara jantan dan betina tidak ada bedanya, meskipun sebenarnya susunan sistem reproduksi yang ada di dalam rongga perutnya berbeda antara jantan dan betina.<br />
Anis merah jantan memiliki testis sebagai organ penghasll spermatozoa dan anis merah betina memiliki ovarium organ penghasil sel telur.<br />
Anis merah yang berjenis kelamin jantan dan betina sama-sama memiliki kemampuan untuk berkicau dan bergaya teler, karena perilaku tersebut merupakan tanda bahwa burung tersebut sudah mencapai umur akil balik yang sedang menunjukkan gejala birahi.<br />
Umur akil balik anis merah antara 5 sampai 7 bulan sehingga pada umur tersebut, burung yang dirawat dengan baik akan menunjukkkan gejala birahi berupa rajin berkicau dan teler bergoyang.<br />
Jika anis merah Anda sekarang berumur sekitar 9 bulan dan belum menunjukkan gejala akil balik atau birahi berupa berkicau atau teler dapat disebabkan karena sistem organ reproduksi burung tersebut tidak berkembang dengan sempurna.<br />
Pakan yang Anda berikan masih di bawah kebutuhan dasar yang diperlukan oleh burung setiap harinya sehingga burung mengalami defesiensi protein dalam waktu yang lama. Kekurangan protein sejak bakalan dapat menjadi penyebab utama tidak munculnya gejala birahi pada anis merah sehingga macet berkicau atau macet teler.<br />
Agar anis merah dapat berkicau dan teler pada waktunya perlu mendapat perawatan yang maksimal agar semua sistem reproduksinya dapat berkembang dan berfungsi secara normal. Pakan berupa jangkrik, kroto, ulat hongkong serta cacing sebagai sumber protein harus diberikan secara bergantian dan dalam jumlah yang banyak. Tiap hari Senin dan Selasa dapat diberi suplemen yang dapat dioleskan pada serangga atau diteteskan di air minumnya.<br />
Suplemen tersebut mengandung asam amino esensial sebagai zat pembentuk protein yang sangat diperlukan untuk perkembangan sistem reproduksi burung.<br />
Pada hari Rabu dan Kamis perlu diberi suplemen yang dapat merangsang perkembangan dan elastisitas pita suara sehingga burung menjadi rajin berkicau dengan kualitas suara yang jernih, bening dan mengkristal. Buah-buahan berupa papaya, pisang atau apel dapat diberikan secara bergantian sebagai sumber serat dan vitamin segar bagi burung.<br />
Agar anis merah Anda dapat berkicau dan teler tiap hari, sebelum tidur/pada sore hari diberi 3 tetes formula metabolisme langsung ke mulut. Formula tersebut diberikan hingga anis merah Anda dapat teler. Di samping itu, burung Anda perlu mendapat perawatan secara maksimal seperti yang sudah dijelaskan di atas.<br />
Demikian jawaban atas pertanyaan mengenai perawatan anis merah bakalan. Jawaban itu sebenarnya merupakan “jawaban standard”. Sebab, ya memang demikian seharusnya perawatan burung bakalan. Kalaua di alam, burung bisa diberikan makanan apa saja yang menurut indukannya adalah baik untuk anakannya. Kalau burung di sangkar, ya tentunya Anda yang bertanggung jawab memberikan pakan terbaik untuk si burung.<br />
Sekali lagi, inilah perlunya penekanan makanan tambahan untuk burung di sangkar selaian voer, buah dan serangga. Pastikan burung Anda benar-benar sehat sehingga organ tubuhnya bisa berkembang secara maksimal.<br />
Sekadar contoh, untuk vitamin yang bisa diberikan sepekan dua kali misalnya, Anda bisa menggunakan BirdVit. Sedangkan untuk mempercepat proses pematangan organ reproduksi burung sehingga masa akil balik tidak terlambat datang, Anda bisa memberikan BirdSlim.<br />
Sebab, selain merupakan suplemen asam amino lengkap, BirdSlim juga bisa mengurangi kegemukan pada burung karena over dalam mengonsumsi karbohidrat, sementara dia kekurangan protein.<br />
Untuk burung-burung muda, Anda juga harus memastikan tidak terserang parasit, terutama kutu dan berbagai jenis cacing. Parasit bisa mengganggu proses tumbuh kembang burung bakalan karena menyerobot sari makanan dan darah yang ada pada burung. Selain itu, parasit membuat burung tidak pernah tenang, bahkan sekadar untuk belajar bunyi.<br />
<br />
Anis merah memang dikenal sebagai burung yang sensitif terhadap iingkungan baru. Terlebih lagi perubahan suhu alam yang mencolok, bakal cepat membuat burung stres. Burung yang dibesarkan di desa yang dingin misalnya, jika dibawa ke kota yang bersuhu panas dipastikan akan mengalami shock.<br />
Begitu juga perubahan menu pakan atau suasana yang berbeda dari tempat pertama akan juga memicu guncangan mental. Kasus seperti ini juga bisa menimpa anis merah asal Bali. “Namun stress mental akibat perubahan suasana sesungguhnya bisa dicegah,” terang Mr Baim dari Jalak Bali Team.<br />
Antara anis bakalan dari desa dan anis yang sudah biasa mengenyam lapangan diperlakukan hampir sama jika berpindah lokasi agar tidak shock. Biasanya anis yang berpindah tangan mesti dibiarkan menggunakan sangkar asli dan dibawa dalam kondisi dikerodong. Di rumah yang baru, anis tersebut diusahakan digantung mirip dengan suasana di rumah pertama. Misalnya terbiasa di dalam kamar sendirian atau di luar rumah dengan burung lain.<br />
Jika burung sudah tampak nyaman dan gacor, sangkar sudah bisa diganti.<br />
Pengalaman merawat Raja Langit yang juga sering diinapkan di beberapa lokasi di Jawa dan tetap bisa tampil di lapangan membuktikan bahwa memahami karakter anis merah sehingga kontinuitas kenyamanan dan kondisi tubuhnya tetap terjaga menjadi kunci mempertahankan perfoma.<br />
Hal yang sama juga dilontarkan Santo Utoyo, pemain anis merah yang sudah banyak mengorbitkan jawara-jawara nasional seperti Raja Petir. Anis merah bakalan jika berpindah lokasi mesti diperlakukan hati-hati agar terhindar dari stress. Sejak akan dibawa dari desa yang dingin sebaiknya dimandikan sebelum dibawa dengan membiarkan sangkar aslinya plus kerodong.<br />
Di dalam perjalanan diusahakan tidak sampai tergoyang-goyang. Sampai di rumah langsung dimandikan. Jika tidak bisa mandi bak bisa dengan jalan disemprot. “Yang terpenting jangan sampai berangkat malam"<br />
<br />
Berikut tips memilih burung Anis Merah (AM) yang bagus, berdasarkan ciri fisik (katuranggan) :<br />
<br />
<br />
Gaya teler dendasarkan pengamatan bentuk fisik : <br />
Pilih AM jantan, biasanya memakai ring atau kita bisa minta garansi ke penjual bahwa AM yang kita beli jantan.<br />
Pilih AM yang sehat, tidak sakit & tidak cacat fisik. Biasanya AM yang sehat mempunyai sinar mata tajam tdk mengantuk / sering tidur dan tidak bersemangat.<br />
Bentuk mata besar & sinar mata tajam.<br />
Bentuk kepala lonjong.<br />
Bentuk paruh tebal, besar dan panjang. Biasanya mempunyai power suara yang kuat.<br />
Bentuk paruh jika dilihat dari atas terlihat lancip keatas (seperti bentuk buah belimbing).<br />
Sobekan paruh pilih yang paling dekat dengan mata.<br />
Bentuk lubang hidung memanjang dan lebar.<br />
Posisi lubang hidung dekat dengan pangkal paruh.<br />
Bentuk leher panjang.<br />
Postur badan proposional (leher, badan dan ekor yang panjang) dan tidak gemuk.<br />
Sayap mengepit rapat (singset).<br />
Jari-jari panjang.<br />
Ekor berbentuk huruf M.<br />
Gaya Teler Klasik, bila cara berdirinya tegak, sehingga kaki tampak lebih panjang & jenjang.<br />
Gaya Teler Doyong, bila cara berdirinya cenderung ngangkang, artinya posisi jari-jari atau telapak dalam mencengkeram di pangkringan tampak melebar, sehingga posisi badan menjadi lebih rendah. AM dengan gaya teler doyong sekarang sedang banyak diminati.<br />
<br />
Email ThisAwinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-41079155165266125522011-03-29T23:32:00.001-07:002011-03-29T23:43:17.283-07:00Budidaya Burung Parkit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-BRmadzFictE/TZLO9FqnVvI/AAAAAAAAAFA/vvozw-rZ6IY/s1600/burung+parkit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-BRmadzFictE/TZLO9FqnVvI/AAAAAAAAAFA/vvozw-rZ6IY/s1600/burung+parkit.jpg" /></a></div><br />
PENDAHULUAN <br />
Burung ini memiliki sebutan latin yaitu Melopsittacus undulates. Melopsittacus berasal dari bahasa yunani, melos yang artinya nyanyian dan psittacua yang merupakan sebutan bagi kerabat burung betet. Sedangkan undulus dari bahasa latin yang berarti bercorak.<br />
Parkit menyukai hidup berkoloni dan sangat mudah menyesuaikan di dalam kandang penangkaran. Burung parkit termasuk burung yang bisa jinak. Untuk membuat parkit jinak dengan pemiliknya diperlukan cara-cara khusus agar parkit jinak. Biasa di alam bebas parkit berkembang biak pada bulan Oktober – Desember. Bila musim kawin sang jantan biasanya menyanyi dengan nada rayuan untuk memikat betinanya. Hingga pada saat saling ada kecocokan maka perkawinan akan segera berlangsung. <br />
Berat telur parkit berkisar 2,5 gram/butir dengan jumlah telur rata-rata 6 butir/pasangan parkit. Anak burung parkit yang baru keluar dari cangkang telurnya berbobot rata-rata 2,35 gram dengan kondisi mata masih terpejam. Setelah umur sembilan hari barulah matanya terbuka. Burung inipun dikenal sangat setia dengan pasangannya. Bila si betina sedang aktif bertelur maka si jantan akan menunggu di luar sambil bersiul menghibur sekaligus akan mengusir apabila ada pengganggu mendekati sarangnya.<br />
Setelah umur 30 hari barulah anak burung parkit mulai siap meninggalkan sarangnya untuk belajar terbang. Namun meski sudah mulai terbang, sang induk biasanya masih menyuapinya hingga umur 40 hari. Setelah umur tersebut biasanya persiapan untuk perkawinan untuk generasi yang baru akan dilakukan.<br />
Anak parkit mulai matang kelaminnya untuk melakukan perkawinan setelah berumur 90 hari. Si jantan yang cukup umur akan segera memikat betinanya dengan siulan mautnya untuk menjadi pasangan yang akan mengembangbiakan keturunannya.<br />
Nah gini cara membedakan jantan betina, tgl liat hidungnya aja, kalau jantan agak kebiru-biruan dan posturnya-pun agak sedikit lebih besar, sedangkan yang betina sebaliknya.,.<br />
<br />
Perawatan burung jenis ini relatif mudah. Kandang yang diperlukan tidak begitu besar meskipun untuk pengembangbiakan sekalipun. Ukuran 40 x 40 x 60 cm sudah cukup untuk memulai penangkaran. Sedangkan untuk pajangan keindahan ukuran sangkar umum sudah memadahi.<br />
Parkit hidup berkoloni dan di alam bebas parkit berkembang biak pada bulan Oktober – Desember. Saat musim kimpoi sang jantan biasanya menyanyi dengan nada rayuan untuk memikat betinanya. Burung inipun dikenal sangat setia dengan pasangannya. Bila si betina sedang aktif bertelur maka si jantan akan menunggu di luar sambil bersiul menghibur sekaligus akan mengusir apabila ada pengganggu mendekati sarangnya.<br />
Berikut ini tips pemeliharaan burung parkit ini:<br />
Usahakan memilih induk yang berbeda warna.<br />
Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkarkan<br />
Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya. ‘Rumah pribadi’ yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.<br />
Persiapkan pula kandang cadangan untuk hasil perkembangbiakan apabila pasangan burung sudah mulai produksi.<br />
Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih<br />
Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya<br />
Makanan utama burung ini adalah millet (catatan agroburung.com, di Solo, rata-rata diberi pakan utama jewawut) juga yang mudah didapatkan di kios-kios penjual makanan burung.<br />
Proses penjodohan dilakukan sebelum pasangan ditempatkan di kandangnya masing-masing. Setelah terlihat menjodoh, setiap pasangan dipisahkan untuk dimasukkan ke kandang produksi. Di dalam kandang sudah tersedia box sebagai tempat betina bersarang. Proses penjodohan hampir sama dengan lovebird. Kalau pasangan tidak menjodoh biasanya saling menjauh, maka secepatnya diganti pasangannya.<br />
<br />
Tips pemeliharaan Burung Parkit :<br />
Makanan utama burung ini adalah millet<br />
Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih terutama kandang<br />
Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya<br />
Pilihlah induk Parkit yang berbeda warna.<br />
Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkarkan<br />
Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya. ‘Rumah pribadi’ yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.<br />
Persiapkan pula kandang parkit cadangan untuk hasil perkembangbiakan apabila pasangan burung sudah mulai produksi.<br />
<br />
Email ThisAwinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-34280125197995337722011-03-29T23:22:00.000-07:002011-03-29T23:22:16.523-07:00Budidaya Ikan Mas Koki<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-vhE5W8NqZKA/TZIp0aO0KEI/AAAAAAAAAEM/_mypVf4LogY/s1600/default.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-vhE5W8NqZKA/TZIp0aO0KEI/AAAAAAAAAEM/_mypVf4LogY/s1600/default.jpeg" /></a></div><br />
Pendahuluan <br />
Ikan koki. Hampir semua orang tahu. Karena ikan ini banyak dijual di toko-toko ikan hias dan juga penjual ikan hias di pinggiran jalan, bahkan penjual asongan. Jadi tak perlu dibahas ikan koki seperti apa. Hampir semua orang sudah mengenalnya, termasuk jenis-jenisnya. Yang perlu diketahui adalah budidayanya. Karena tidak semua orang tahu, terutama pembenihannya.<br />
Beda jantan dan betina<br />
Jantan dan betina ikan koki dapat dibedakan dengan melihat tanda-tanda pada tubuhnya. Jantan dicirikan dengan tubuh lebih langsing dari betina dan memiliki sirip dada yang kasar di bagian belakangnya, dengan bentuk seperti gundukan pasir. Jantan yang matang kelamin akan keluar cairan berwarna putih susu, bila dipijit ke arah lubang kelamin. <br />
Sedangkan betina bertubuh lebih gendut dan memiliki sirip dada yang halus di bagian belakangnya. Kemudian betina yang sudah bertelur dan matang gonad perutnya terasa lembek, bila diraba, berbeda sekali dengan betina yang belum matang gonad. Induk jantan dan betina harus sudah berumur 6 bulan.<br />
Pematangan gonad<br />
Pematangan gonad dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pematangan gonad; masukan 10 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.<br />
Pematangan gonad bisa juga dilakukan di bak semen. Caranya, siapkan sebuah bak semen ukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik aerasi; masukan 40 – 50 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah dengan jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.<br />
Pematangan gonad bisa juga dilakukan di bak fibreglass. Caranya, Caranya, siapkan sebuah bak fibreglass ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm dan biarkan mengalir selama pematangan gonad; masukan 20 – 25 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah dengan jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.<br />
Pemijahan<br />
Pemijahan dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; masukan sebuah alat penempel telur berupa ijuk (kakaban kecil) atau 3 rumpun eceng gondok; masukan 1 ekor induk betina; masukan 2 ekor induk jantan; biarkan memijah. Pemijahan biasanya terjadi pada tengah malam hingga pagi hari.<br />
Pemijahan bisa juga dilakukan di bak fibreglass. Caranya, siapkan sebuah fibreglass ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; pasang hapa halus dengan ukuran yang sama dengan fibreglass; masukan ijuk atau dua buah kakaban kecil; masukan 5 ekor induk betina; masukan juga 10 ekor induk jantan; biarkan memijah dengan sendirinya. Pemijahan ini juga biasanya terjadi pada tengah malam hingga pagi hari.<br />
Penetasan dan pendederan I<br />
Penetasan dilakukan di akuarium pemijahan. Caranya, tangkap induk jantan yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; tangkap pula induk betina yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; periksa aerasi dan biarkan hidup selama penetasan; biarkan menetas. Penetasan berlangsung selama 2 – 3 hari. Setelah menetas, kakaban atau tanaman air diangkat.<br />
Pada budidaya ikan koki, penetasan umumnya dilanjutkan dengan pendederan I, dengan perlakuan pemberian pakan. Dua hari setelah menetas atau ketika larva mulai berenang diberi pakan berupa emulsi kuning telur yang sudah direbus (1/4 bagian) hingga umur 9 hari (kuning telur rebus yang disaring dengan kain halus). Setelah umur 10 hari diberi pakan berupa cacing rambut atau dapnia yang sudah disaring. Panen dilakukan setelah satu bulan.<br />
Penetasan bisa dilakukan di bak fibreglass pemijahan. Caranya, tangkap induk jantan yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; tangkap pula induk betina yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; periksa aerasi dan biarkan hidup selama penetasan; biarkan menetas. Penetasan berlangsung selama 2 – 3 hari. Pada penetasan di fibreglass juga dilanjutkan dengan pendederan I, dengan perlakuan yang sama.<br />
Pendederan II<br />
Pendederan II dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 50 ekor benih koki yang berasal dari pendederan I dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan; panen setelah satu bulan; seleksi ukurannya.<br />
Pendederan III<br />
Pendederan III dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 30 ekor benih koki yang berasal dari pendederan II dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan; panen setelah satu bulan; seleksi ukurannya.<br />
Pembesaran<br />
Pendederan III dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 20 ekor benih koki yang berasal dari pendederan III dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan; panen setelah dua bulan; seleksi ukurannya. Ikan koki hasil dari pembesaran berukuran 5 – 7 <br />
Email ThisAwinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-76189115602639367172011-03-29T23:19:00.000-07:002011-03-29T23:19:41.670-07:00Budidaya Ikan Arwana<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-DtIAcLlP51U/TZLJf4bbtBI/AAAAAAAAAE8/tGgGKz5wZgY/s1600/ikan+arwana.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-DtIAcLlP51U/TZLJf4bbtBI/AAAAAAAAAE8/tGgGKz5wZgY/s1600/ikan+arwana.jpg" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Pendahuluan </div>Ikan Arwana Merah, yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiah<br />
Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.<br />
Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping, dan “stream line”, dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan.<br />
Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm.<br />
Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.<br />
Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad. Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain:<br />
<br />
<br />
Parameter Air.<br />
pH. Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).<br />
Kesadahan. Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.<br />
Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 – 30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.<br />
Pencahayaan. Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.<br />
Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana :<br />
<br />
Wadah<br />
<br />
1. Kolam<br />
Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan :<br />
<br />
<br />
Tanah<br />
Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami. <br />
<br />
<br />
<br />
Topografi<br />
Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%. <br />
<br />
<br />
<br />
Air<br />
Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan. <br />
<br />
<br />
Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu : <br />
<br />
Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak <br />
<br />
<br />
<br />
Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang <br />
<br />
<br />
<br />
Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2 <br />
<br />
<br />
<br />
Perngisian air setinggi 100 cm <br />
<br />
<br />
Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dari total volume air. <br />
<br />
2. Akuarium<br />
Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium. <br />
Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang. <br />
Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari ikan. <br />
Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan. <br />
Perawatan Akuariurn<br />
Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah. <br />
Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air. <br />
Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang digunakan. <br />
Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu. <br />
Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong) dan kodok. <br />
Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul tidak berasal dari area tercemar insektisida. <br />
Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan jangkrik, atau rostrum (duri pada kepala) udang. Dapat juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi “kejar-mengejar” berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu. <br />
Pakan buatan merupakan hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau memakannya. <br />
<br />
Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen <br />
<br />
1. Pemeliharaan Induk<br />
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan. <br />
Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja. <br />
Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad. <br />
Pengelolaan Kualitas Air<br />
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi. <br />
Pemberian Pakan<br />
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh. <br />
Kematangan gonad<br />
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.<br />
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang. <br />
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis. <br />
Pembedaan Kelamin<br />
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun. <br />
Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan. <br />
Kebiasaan Pemijahan<br />
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan). <br />
Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm. <br />
<br />
2. Panen Larva<br />
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka. <br />
Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor. <br />
Teknik Pembenihan<br />
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil. <br />
Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %. <br />
Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas. <br />
Pemeliharaan Larva<br />
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.<br />
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya. <br />
<br />
Teknik Transportasi<br />
Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan “jumping” atau menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah. <br />
Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacatdan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat berontak. <br />
<br />
Persiapan Pre-anestesi : <br />
<br />
Puasakan arwana selama 1-2 hari. <br />
<br />
<br />
<br />
Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana buang kotoran (lancar atau tidak). Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk menghindari arwana muntah atau mengeluarkan kotoran.Untuk arwana berukuran kecil ( <br />
<br />
<br />
<br />
Siapkan air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam. <br />
<br />
<br />
<br />
Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan pada tutup insang. <br />
<br />
<br />
Alat dan bahan : <br />
Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana.<br />
Wadah bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana<br />
Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari bahan-bahan kimia lain yang terlarut.<br />
Bahan : Aquadine” cair<br />
Prosedur Pelaksanaan :<br />
Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik. <br />
<br />
<br />
<br />
Masukkan cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt. <br />
<br />
<br />
<br />
Bila sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik. <br />
<br />
<br />
<br />
Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk<br />
menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit. <br />
<br />
<br />
<br />
Jaga arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung. <br />
<br />
<br />
<br />
Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat bergerak. (Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas. <br />
<br />
<br />
<br />
Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air bisa kembung. <br />
<br />
<br />
Paska Pembiusan :<br />
Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.<br />
Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.<br />
Efek samping :<br />
Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.<br />
Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasardan berenang nungging.<br />
Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air.Awinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4819007998487800931.post-83952088263700117792011-03-29T22:17:00.001-07:002011-03-29T22:55:12.611-07:00Budiaya Kelinci<span id="goog_540435371"></span><span id="goog_540435372"></span><br />
PENDAHULUAN<br />
1. SEJARAH SINGKAT<br />
Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda, di Eropa disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut trewelu dan sebagainya.<br />
2. SENTRA PERIKANAN<br />
Di Indonesia masih terbatas daerah tertentu dan belum menjadi sentra produksi/dengan kata lain pemeliharaan masih tradisional.<br />
3. JENIS<br />
Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :<br />
Ordo : Lagomorpha<br />
Famili : Leporidae<br />
Sub famili : Leporine<br />
Genus : Lepus, Orictolagus<br />
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp.<br />
Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain<br />
hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik<br />
untuk produksi daging, sedangkan Angora baik untuk bulu.<br />
4. MANFAAT<br />
Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini mulai laku keras di pasaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.<br />
5. PERSYARATAN LOKASI<br />
Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, bau- bauan, suara bising dan terlindung dari predator.<br />
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA<br />
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.<br />
6.1. PenyiapanSarana danPerlengkapan<br />
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 derajat<br />
C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih.<br />
Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran<br />
50x30x45 cm.<br />
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:<br />
1) Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.<br />
2) Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.<br />
3) Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).<br />
Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.<br />
6.2. Pembibitan<br />
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.<br />
1) Pemilihan bibit dan calon induk<br />
Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.<br />
2) Perawatan Bibit dan calon induk<br />
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.<br />
3) Sistem Pemuliabiakan<br />
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:<br />
a. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.<br />
b. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih<br />
baik/menambah sifat-sifat unggul.<br />
c. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan<br />
perpaduan 2 keunggulan bibit.<br />
4) Reproduksi dan Perkawinan<br />
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.<br />
5) Proses Kelahiran<br />
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina<br />
12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.<br />
6.3. Pemeliharaan<br />
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif<br />
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.<br />
2) Pengontrolan Penyakit<br />
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.<br />
3) Perawatan Ternak<br />
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.<br />
4) Pemberian Pakan<br />
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak.<br />
Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi<br />
pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.<br />
5) Pemeliharaan Kandang<br />
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.<br />
7. HAMA DAN PENYAKIT<br />
1) Bisul<br />
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.<br />
Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya<br />
diberi Jodium.<br />
2) Kudis<br />
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.<br />
Pengendalian: dengan antibiotik salep.<br />
3) Eksim<br />
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. Pengendalian: menggunakan<br />
salep/bedak Salicyl.<br />
4) Penyakit telinga<br />
Penyebab: kutu. Pengendalian: meneteskan minyak nabati.<br />
5) Penyakit kulit kepala<br />
Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.<br />
Pengendalian: dengan bubuk belerang.<br />
6) Penyakit mata<br />
Penyebab: bakteri dan debu. Gejala: mata basah dan berair terus.<br />
Pengendalian: dengan salep mata.<br />
7) Mastitis<br />
Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. Gejala: puting<br />
mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih<br />
anak terlalu mendadak.<br />
8) Pilek<br />
Penyebab: virus. Gejala: hidung berair terus. Pengendalian:<br />
penyemprotan antiseptik pada hidung.<br />
9) Radang paru-paru<br />
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan<br />
telinga kebiruan. Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.<br />
10) Berak darah<br />
Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus,<br />
perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum<br />
sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.<br />
11) Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing.<br />
Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.<br />
8. PANEN<br />
8.1. Hasil Utama<br />
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu<br />
8.2. Hasil Tambahan<br />
Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk<br />
8.3. Penangkapan<br />
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang benar agar kelinci tidak kesakitan.<br />
9. PASCAPANEN<br />
9.1. Stoving<br />
Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus. Pemberian minum tetap .<br />
9.2. Pemotongan<br />
Pemotongan dapat dengan 3 cara:<br />
1) Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala dan saat koma disembelih.<br />
2) Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher. Cara<br />
ini kurang baik.<br />
3) Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.<br />
9.3. Pengulitan<br />
Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci digantung.<br />
9.4. Pengeluaran Jeroan<br />
Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung dan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.<br />
9.5. Pemotongan Karkas<br />
Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2 potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang baik 49-52%.<br />
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA<br />
Gerakan peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang berasal dari protein hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging kita masih banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya keunggulan dalam cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan mudah dan rendahnya biaya produksi menjadikan ternak ini sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi didukung dengan permintaan pasar dan harga daging maupun bulu yang cukup tinggi.<br />
11. DAFTAR PUSTAKA<br />
1) Anonymous, 1986, Pemeliharaan Kelinci dan Burung Puyuh, Yasaguna, Jakarta.<br />
2) Kartadisastra. HR, 1995, Beternak Kelinci Unggul, Kanisius, Yogyakarta.<br />
3) Sarwono. B, 1985, Beternak Kelinci Unggul, Penebar Swadaya, Jakarta.<br />
4) Yunus. M dan Minarti. S, 1990, Aneka Ternak, Universitas Brawijaya, Malang.<br />
Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, <br />
Email This<br />
<br />
BlogThis!<br />
<br />
Share to TwitterAwinkhttp://www.blogger.com/profile/04029413482649932890noreply@blogger.com0